Senin, 28 November 2011
Kamis, 23 Juni 2011
Pendaftaran Mahasiswa Baru
ONE day service pelayanan 1 hari selesai
Waktu pendaftaran
Pendaftaran Mulai : 4 Januari s/d 31 Agustus 2011
Waktu Pendaftaran : Setiap Senin s/d Sabtu Jam 08:00 – 14:00 WIB
Tempat Pendaftaran
Kampus Akbid Bhakti Nusantara
Jl. Mertani No.9 Tegal Rejo – Salatiga
Telp. (0298) 314241 – Fax. (0298) 314241
Syarat pendaftaran
1. Wanita lulusan SMA / SMU / SMK / Kejar Paket C
2. Sehat Jasmani dan Rohani
3. Tidak Buta Warna
4. Tinggi badan minimal 150 cm
PROSES PENDAFTARAN
1. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp.150.000
2. Mengisi formulir pendaftaran
3. Menyerahkan fotocopy Ijazah / STTB / STK / yang telah dilegalisir
4. Menyerahkan Pas foto 4 x 6 sebanyak 6 lembar
5. Mengikuti tes tertulis dan wawancara
6. Mengisi formulir kesanggupan membayar sumbangan pengembangan akademik dan uang gedung
7. Mengikuti Tes Pemeriksaan Kesehatan bagi yang sudah lulus tes tertulisnya
Materi Tes
Tes Meliputi :
Bahasa Inggris. Bahasa Indonesia, IPA, Matematika
BIAYA PENDIDIKAN
Keterangan | PMDK | Tes Tulis Gel.I | Tes Tulis Gel.II | Tes Tulis Gel.III |
Biaya Pendaftaran | 150,000 | 150,000 | 150,000 | 150,000 |
Uang Gedung | 6,500,000 | 6,500,000 | 6,500,000 | 6,500,000 |
S P A | 4,000,000 | 4,500,000 | 5,000,000 | 5,500,000 |
SPP / Semester | 2,750,000 | 2,750,000 | 2,750,000 | 2,750,000 |
Sumb. Lab. Praktik | 500,000 | 500,000 | 500,000 | 500,000 |
Her Reg | 250,000 | 250,000 | 250,000 | 250,000 |
Nb – Semua dalam Rp (Rupiah) | ||||
Nb – Seragam dan perlengkapan Rp. 2.000.000 | ||||
Nb – Biaya praktikum (ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan) |
Cara Pembayaran
Sebesar 60 % dari kewajiban yang ditetapkan dibayar pada saat registrasi dan sisanya 40 % dapat diangsur selama (1) satu semester
Senin, 13 Juni 2011
Perilaku Sosbud Dalam Kebidanan Komunitas
PERILAKU SOSIAL BUDAYA YANG BERPENGARUH PADA PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS.
1. Hamil
a. Perilaku sosial budaya masyarakat selama kehamilan
1) Upacara-upacara yang dilakukan untuk mengupayakan keselamatan bagi janin dalam prosesnya menjadi bayi hingga saat kelahirannya adalah upacara mitoni, procotan dan brokohan.
2) Mengidam, dikotomi panas dingin
3) Larangan masuk hutan
4) Pantangan keluar waktu maghrib
5) Pantangan menjalin rambut karena bisa menyebabkan lilitan tali pusat.
6) Pantangan nazar karena bisa menyebabkan air liur menetes terus.
b. Peran bidan terhadap perilaku selama hamil
1) KIE tentang menjaga kehamilan yaitu dengan ANC teratur, konsumsi makanan bergizi, batasi aktifitas fisik, tidak perlu pantang makan.
1) KIE tentang segala sesuatu sudah diatur Tuhan Yang Maha Esa, mitos yang tidak benar ditinggalkan.
2) Pendekatan kepada tokoh masyarakat untuk mengubah tradisi yang negatif atau berpengaruh buruk terhadap kehamilan.
2. Persalinan
a. Perilaku sosial budaya selama persalinan
1) Bayi laki – laki adalah penerus keluarga yang akan membawa nama baik.
2) Bayi perempuan adalah pelanjut atau penghasil keturunan.
3) Memasukkan minyak ke dalam vagina supaya persalinan lancar.
4) Melahirkan di tempat terpencil hanya dengan dukun.
5) Minum air akar rumput fatimah dapat membuat persalinan lancar.
b. Peran bidan di komunitas terhadap perilaku selama persalinan
1) Memberikan pendidikan pada penolong persalinan mengenai tempat persalinan, proses persalinan, perawatan selama dan pasca persalinan.
2) Memberikan pendidikan mengenai konsep kebersihan baik dari segi tempat dan peralatan.
3) Bekerja sama dengan penolong persalinan (dukun) dan tenaga kesehatan setempat.
3. Nifas dan Bayi Baru Lahir
a. Perilaku sosial budaya yang mempengaruhi masa nifas dan bayi baru lahir.
1) Pantang makan ikan, pedas, asin.
2) Tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari karena bisa sawan
3) Tidak boleh makan terong bisa membuat bayi panas dingin
4) Minum jamu dapat memperlancar ASI
5) Upacara adat : brokohan, sepasaran, selapanan.
6) Menaruh ramuan pada tali pusat
7) Khitan yang dilakukan pada bayi laki – laki dan perempuan.
b. Peran bidan di komunitas terhadap perilaku masa nifas dan bayi baru lahir.
1) Kie perilaku positif dan negatif.
2) Memberikan penyuluhan tentang pantangan makanan selama masa nifas dan menyusui sebenarnya kurang menguntungkan bagi ibu dan bayi.
3) Memberikan pendidikan tentang perawatan bayi baru lahir yang benar dan tepat, meliputi pemotongan tali pusat, membersihkan/memandikan, menyusukan (kolostrum), menjaga kehangatan.
4) Memberikan penyuluhan pentingnya pemenuhan gizi selama masa pasca bersalin, bayi dan balita.
1. Hamil
a. Perilaku sosial budaya masyarakat selama kehamilan
1) Upacara-upacara yang dilakukan untuk mengupayakan keselamatan bagi janin dalam prosesnya menjadi bayi hingga saat kelahirannya adalah upacara mitoni, procotan dan brokohan.
2) Mengidam, dikotomi panas dingin
3) Larangan masuk hutan
4) Pantangan keluar waktu maghrib
5) Pantangan menjalin rambut karena bisa menyebabkan lilitan tali pusat.
6) Pantangan nazar karena bisa menyebabkan air liur menetes terus.
b. Peran bidan terhadap perilaku selama hamil
1) KIE tentang menjaga kehamilan yaitu dengan ANC teratur, konsumsi makanan bergizi, batasi aktifitas fisik, tidak perlu pantang makan.
1) KIE tentang segala sesuatu sudah diatur Tuhan Yang Maha Esa, mitos yang tidak benar ditinggalkan.
2) Pendekatan kepada tokoh masyarakat untuk mengubah tradisi yang negatif atau berpengaruh buruk terhadap kehamilan.
2. Persalinan
a. Perilaku sosial budaya selama persalinan
1) Bayi laki – laki adalah penerus keluarga yang akan membawa nama baik.
2) Bayi perempuan adalah pelanjut atau penghasil keturunan.
3) Memasukkan minyak ke dalam vagina supaya persalinan lancar.
4) Melahirkan di tempat terpencil hanya dengan dukun.
5) Minum air akar rumput fatimah dapat membuat persalinan lancar.
b. Peran bidan di komunitas terhadap perilaku selama persalinan
1) Memberikan pendidikan pada penolong persalinan mengenai tempat persalinan, proses persalinan, perawatan selama dan pasca persalinan.
2) Memberikan pendidikan mengenai konsep kebersihan baik dari segi tempat dan peralatan.
3) Bekerja sama dengan penolong persalinan (dukun) dan tenaga kesehatan setempat.
3. Nifas dan Bayi Baru Lahir
a. Perilaku sosial budaya yang mempengaruhi masa nifas dan bayi baru lahir.
1) Pantang makan ikan, pedas, asin.
2) Tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari karena bisa sawan
3) Tidak boleh makan terong bisa membuat bayi panas dingin
4) Minum jamu dapat memperlancar ASI
5) Upacara adat : brokohan, sepasaran, selapanan.
6) Menaruh ramuan pada tali pusat
7) Khitan yang dilakukan pada bayi laki – laki dan perempuan.
b. Peran bidan di komunitas terhadap perilaku masa nifas dan bayi baru lahir.
1) Kie perilaku positif dan negatif.
2) Memberikan penyuluhan tentang pantangan makanan selama masa nifas dan menyusui sebenarnya kurang menguntungkan bagi ibu dan bayi.
3) Memberikan pendidikan tentang perawatan bayi baru lahir yang benar dan tepat, meliputi pemotongan tali pusat, membersihkan/memandikan, menyusukan (kolostrum), menjaga kehangatan.
4) Memberikan penyuluhan pentingnya pemenuhan gizi selama masa pasca bersalin, bayi dan balita.
Body Mekanik
Mekanik tubuh adalah usaha koordinasi diri muskoloskeletal dan sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat. Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia.
A. SEBELUM MELAKUKAN MEKANIKA TUBUH, TERDAPAT BEBERAPA PERGERAKKAN DASAR YANG HARUS DIPERHATIKAN, SEBAGAI BERIKUT :
1. Gerakan (ambulating)
Gerakan yang benar akan membantu mempertahankan keseimbangan tubuh. Misal, orang yang berdiri akan lebih mudah stabil dibanding orang yang berjalan, karena pada posisi berjalan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi yang satu ke sisi yang lain.
2. Menahan (squatting)
Dalam menahan sangat diperlukan dasar tumpuan yang tepat untuk mencegah kelainan tubuh dan memudahkan gerakan yang akan dilakukan.
3. Menarik (pulling)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menarik benda, diantaranya ketinggian, letak benda, posisi kaki dan tubuh sewaktu menarik (seperti condong ke depan dari panggul), sodorkan telapak tangan dan lengan atas dibawah pusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut dan pergelangan kaki ditekuk dan lalu lakukan penarikan.
4. Mengangkat (lifting)
Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik. Gunakan otot-otot besar dari tumit, paha bagian atas dan kaki bagian bawah, perut dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian belakang.
5. Memutar (pivoting)
Memutar gerakan utuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang belakang.
B. ADA BEBERAPA FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI MEKANIKA TUBUH
1. Status kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan sistem saraf berupa penurunan koordinasi sehingga dapat mempengaruhi mekanika tubuh.
2. Pengetahuan
Pengetahuan yang baik terhadap mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk mempergunakannya secara benar, sehingga akan mengurangi energi yang dikeluarkan.
3. Situasi dan kebiasaan
Misalnya sering mengangkat benda-benda berat.
4. Gaya hidup
Perubahan pola hidup seseorang akan menyebabkan stres sehingga menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga dapat mengganggu koordinasi antara sistem muskuloskeletal dan neurologi, yang akhirnya akan mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
5. Emosi
Seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang rendah, akan mudah mengalami perubahan dalam mekanika tubuh dan ambulasi.
6. Nutrisi
Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan terjadinya penyakit.
Referensi :
Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC
Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.
Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar Ruangan Jakarta.
Engenderhealt. 2000. Infection Prevention, New York.
JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi Baru Lahir Jakarta. Pusdiknakes.
JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta. EGC.
Kozier, Barbara, 2000, Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and Practice : Sixth edition, Menlo Park, Calofornia.
Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC.
A. SEBELUM MELAKUKAN MEKANIKA TUBUH, TERDAPAT BEBERAPA PERGERAKKAN DASAR YANG HARUS DIPERHATIKAN, SEBAGAI BERIKUT :
1. Gerakan (ambulating)
Gerakan yang benar akan membantu mempertahankan keseimbangan tubuh. Misal, orang yang berdiri akan lebih mudah stabil dibanding orang yang berjalan, karena pada posisi berjalan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi yang satu ke sisi yang lain.
2. Menahan (squatting)
Dalam menahan sangat diperlukan dasar tumpuan yang tepat untuk mencegah kelainan tubuh dan memudahkan gerakan yang akan dilakukan.
3. Menarik (pulling)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menarik benda, diantaranya ketinggian, letak benda, posisi kaki dan tubuh sewaktu menarik (seperti condong ke depan dari panggul), sodorkan telapak tangan dan lengan atas dibawah pusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut dan pergelangan kaki ditekuk dan lalu lakukan penarikan.
4. Mengangkat (lifting)
Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik. Gunakan otot-otot besar dari tumit, paha bagian atas dan kaki bagian bawah, perut dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian belakang.
5. Memutar (pivoting)
Memutar gerakan utuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang belakang.
B. ADA BEBERAPA FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI MEKANIKA TUBUH
1. Status kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan sistem saraf berupa penurunan koordinasi sehingga dapat mempengaruhi mekanika tubuh.
2. Pengetahuan
Pengetahuan yang baik terhadap mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk mempergunakannya secara benar, sehingga akan mengurangi energi yang dikeluarkan.
3. Situasi dan kebiasaan
Misalnya sering mengangkat benda-benda berat.
4. Gaya hidup
Perubahan pola hidup seseorang akan menyebabkan stres sehingga menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga dapat mengganggu koordinasi antara sistem muskuloskeletal dan neurologi, yang akhirnya akan mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
5. Emosi
Seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang rendah, akan mudah mengalami perubahan dalam mekanika tubuh dan ambulasi.
6. Nutrisi
Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan terjadinya penyakit.
Referensi :
Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC
Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.
Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar Ruangan Jakarta.
Engenderhealt. 2000. Infection Prevention, New York.
JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi Baru Lahir Jakarta. Pusdiknakes.
JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta. EGC.
Kozier, Barbara, 2000, Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and Practice : Sixth edition, Menlo Park, Calofornia.
Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC.
Langganan:
Postingan (Atom)